Dari penjelasan ahli kandungan, yakni dr Hari Nugroho, SpOG, yang juga menghandel rubrik Konsultasi Kandungan di situs detikHealth, bahwa ibu yang sedang mengandung dan mengkonsumsi kopi memiliki risiko tertentu. Ibu hamil nantinya akan mengalami peningkatan kafein dan metabolit di dalam darah janin dan cairan ketuban (bukan darah ibu tentunya).
Selain itu ditambah lagi dengan semakin menurunnya kemampuan ibu hamil untuk metabolisme kafein apalagi pada trimester ketiga. Sehingga kafein akan tetap mengendap dan bisa berefek samping seperti meningkatkan detak jantung janin dan meningkatkan aktivitas pernapasan dalam rahim.
Bahkan ada juga hasil riset terkait pengaruh kopi pada bu mengandung. Salah satunya adalah penelitian hubungan kopi dengan keguguran di tahun 2011. Minum kopi sebanyak 8 hingga 10 cangkir (sekitar 1.000 mg kafein) tidak ditemukan adanya risiko keguguran saat kehamilan. Namun hasil riset yang lainnya menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan masalah kongenital yang semakin meningkat jika mengonsumsi kopi lebih dari 300 mg per hari.
dr Hari yang juga merupakan dosen UNAIR Surabaya ini juga mengatakan bahwa riset seputar kopi dan dampaknya bagi kehamilan memang tidak banyak, namun para ahli setuju bahwa ibu hamil sebaiknya membatasi dan mengurangi minum kopi untuk wanita yang berencana hamil, akan hamil, hamil dan menyusui. Batasan tersebut berkisar kurang dari 200-300 mg konsumsi kafein per hari.
Apalagi kadar kafein tidak hanya terdapat di dalam kopi, tetapi banyak juga ditemukan pada makanan atau minuman yang banyak dinikmati setiap hari. Mulai dari teh (kurang lebih 50 mg per cangkir), softdrink (35 mg per cangkir), dan juga minuman berenergi.
0 comments