24 April 2015

Mengajak Anak untuk Mau Berbagi

Beberapa hari yang lalu aku mengajak anakku yang berusia 2 tahun ke masjid untuk kajian sekaligus acara berbuka bersama. Momen ini adalah satu-satunya kesempatan untuk belajar dan bersosialisasi dengan ibu-ibu muda lain.

Aku perhatikan anak-anak kecil banyak juga yang ikut di acara tersebut. Kebanyakan anak-anak itu berusia sekitar 1,5 tahun – 3 tahun. Mereka sebenarnya sama seperti anak-anak pada umumnya. Suka jajan, suka lari-lari di masjid (meski sudah dilarang), bermain dengan sebayanya, dan tingkah polah anak-anak biasanya.

Namun apa yang membuatku terkesan adalah beberapa anak tampak sangat “pemurah”. Seorang anak berusia 3 tahun memiliki sebungkus biskuit cokelat (Better) dan membaginya separuh untuk dibagi ke anak saya. Namanya juga anak kecil, langsung saja cokelat itu disambar dan dinikmati sendiri oleh anakku.

Lalu tak lama kemudian anak itu menyadari bahwa di sebelah anak saya ada anak laki-laki berusia sebayanya yang tidak membawa makanan. Lalu dibagilah cokelat yang setengah itu menjadi dua bagian dan meyerahkan separuhnya ke anak laki-laki itu, sementara sisanya (tinggal potonan yang sangat kecil) dimakannya langsung hingga habis.

Di hari yang lain, seorang anak 2 tahun (bukan anak yang sama dengan cerita sebelumnya) juga melakukan hal yang sama. Ia makan snack ringan dan membagi-bagikan satu persatu snack itu kepada teman-teman lainnya, termasuk anakku. Tampak ia melakukan semua itu dengan rela, dan tidak khawatir makanannya habis karena dibagikan.

Saya sendiri jarang membelikan anakku makanan/ jajan snack ringan seperti itu. Memang sengaja tidak membiasakannya. Jadilah anakku selalu menjadi penerima di antara mereka.

Belajar Berbagi sejak Usia Dini

Betapa salutnya hati ini melihat anak-anak itu. Usia masih sangat muda, masih batita, namun mereka senang berbagi dan tidak mengeluh karena jatahnya berkurang. Mereka tentunya bukan cuma diberi tahu oleh ortu atau keluarga mereka. Mereka tentunya meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Karena anak sekecil itu mudah sekali meniru perbuatan orang di sekitarnya.

Aku sendiri ingin mengajari anak saya untuk rela membagi makanan, mainan, atau apapun yang dia miliki tanpa pamrih kepada orang lain. Tidak menghina pemberian orang lain meskipun kecil. Nilai-nilai moral dan akhlak yang baik kepada sesama harus dibiasakan. Bukan hanya melalui ucapan/nasihat saja, tetapi juga dengan memberikan contoh langsung yang bisa ditiru oleh anak-anak kita.
Load disqus comments

2 comments