Beberapa hari yang lalu aku mengajak anakku yang berusia
2 tahun ke masjid untuk kajian sekaligus acara berbuka bersama. Momen ini
adalah satu-satunya kesempatan untuk belajar dan bersosialisasi dengan
ibu-ibu muda lain.
Aku perhatikan anak-anak kecil banyak juga yang ikut di acara
tersebut. Kebanyakan anak-anak itu berusia sekitar 1,5 tahun – 3 tahun. Mereka
sebenarnya sama seperti anak-anak pada umumnya. Suka jajan, suka lari-lari di
masjid (meski sudah dilarang), bermain dengan sebayanya, dan tingkah polah
anak-anak biasanya.
Namun apa yang membuatku terkesan adalah beberapa anak
tampak sangat “pemurah”. Seorang anak berusia 3 tahun memiliki sebungkus
biskuit cokelat (Better) dan membaginya separuh untuk dibagi ke anak saya.
Namanya juga anak kecil, langsung saja cokelat itu disambar dan dinikmati
sendiri oleh anakku.
Lalu tak lama kemudian anak itu menyadari bahwa di sebelah
anak saya ada anak laki-laki berusia sebayanya yang tidak membawa makanan. Lalu
dibagilah cokelat yang setengah itu menjadi dua bagian dan meyerahkan
separuhnya ke anak laki-laki itu, sementara sisanya (tinggal potonan yang
sangat kecil) dimakannya langsung hingga habis.
Di hari yang lain, seorang anak 2 tahun (bukan anak yang
sama dengan cerita sebelumnya) juga melakukan hal yang sama. Ia makan snack
ringan dan membagi-bagikan satu persatu snack itu kepada teman-teman lainnya,
termasuk anakku. Tampak ia melakukan semua itu dengan rela, dan tidak
khawatir makanannya habis karena dibagikan.
Saya sendiri jarang membelikan anakku makanan/ jajan
snack ringan seperti itu. Memang sengaja tidak membiasakannya. Jadilah
anakku selalu menjadi penerima di antara mereka.
Belajar Berbagi sejak Usia Dini
Betapa salutnya hati ini melihat anak-anak itu. Usia masih sangat muda,
masih batita, namun mereka senang berbagi dan tidak mengeluh karena jatahnya
berkurang. Mereka tentunya bukan cuma diberi tahu oleh ortu atau keluarga
mereka. Mereka tentunya meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Karena anak
sekecil itu mudah sekali meniru perbuatan orang di sekitarnya.
Aku sendiri ingin mengajari anak saya untuk rela membagi
makanan, mainan, atau apapun yang dia miliki tanpa pamrih kepada orang lain.
Tidak menghina pemberian orang lain meskipun kecil. Nilai-nilai moral dan
akhlak yang baik kepada sesama harus dibiasakan. Bukan hanya melalui
ucapan/nasihat saja, tetapi juga dengan memberikan contoh langsung yang bisa
ditiru oleh anak-anak kita.
2 comments